Kita mengambil kasus sumber suara aktif dan pendengar dalam posisi seperti gambar berikut:
Gambar 2.5 Inter-arrival time
Sinyal yang sampai ke telinga berbeda satu sama lain. Perbedaan utama adalah:
Pada gambar sebelumnya kita melihat bagaimana jarak antar kedua telinga dari sumber suara berbeda. Ini menyebabkan perbedaan pada waktu tiba, yang disebut inter-arrival time atau waktu tiba antara, dari setiap sinyal ke masing-masing telinga (dalam kasus di atas, sinyal tiba di telinga kanan lebih dahulu daripada telinga kiri).
Secara alamiah ini berarti terjadi perbedaan fase, karena tunda waktu dan perbedaan fase memiliki hubungan yang intrinsik.
Amplitudo dari kedua sinyal berbeda karena amplitudo berkurang dengan bertambahnya jarak, dan karena sinyal mencapai telinga terjauh dengan mengelilingi rintangan yang berupa kepala maka terjadi kehilangan energi.
- Perbedaan kandungan harmonik
Dengan referensi ke gambar sebelumnya, kita dapat melihat bahwa salah satu dari kedua gelombang harus memutari kepala untuk mencapai telinga terjauh. Ini menyebabkan hilangnya frekuensi tinggi karena difraksi. Frekuensi tinggi tidak bisa melewati rintangan kepala sehingga menyebabkan perbedaan kandungan frekuensi ketika memasuki telinga. Hal inilah yang menyebabkan mengapa sulit untuk menentukan arah suara frekuensi rendah; karena frekuensi rendah bisa mengelilingi rintangan tanpa kehilangan energi dalam jumlah yang signifikan sehingga suara yang mencapai telinga hampir identik. Dalam situasi dimana sumber suara berada tepat dibelakang pendengar, arahnya dapat ditentukan karena kekurangan frekuensi tinggi terindera; frekuensi tinggi tersebut teratenuasi oleh pinna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda disini!!