April 06, 2011

TEKNIK MENGGUNAKAN EFEK REVERB DAN DELAY

 TEKNIK MENGGUNAKAN EFEK REVERB DAN DELAY

Dalam sebuah mixing audio, penting sekali untuk menambahkan ambience ke dalam sebuah karya musik. Tentunya dengan menambahkan ruang untuk reverb dan delay akan membuat sebuah karya musik menjadi lebih hidup. Dalam perkembangannya, delay dan reverb sangat digunakan dalam beberapa tahun. Dari tahun 50’an, sampai era 80’an dimana banyak dipenuhi musik pop, ambience berupa reverb dan delay sering digunakan.
Semenjak era 90’an, musik pop berubah menjadi lebih fashionable, reverb menjadi tidak terlalu banyak digunakan, lebih kering. Penggunaan ambience menjadi lebih rumit dari sebelumnya. Bahkan, anda harus membuat ambience menjadi halus dengan menggunakan beberapa teknik tertentu.
Saya akan membahas sedikit mengenai Parameter Reverb, Kontrol EQ, cara untuk menjaga penggunaan CPU, dan menghitung waktu delay.

Parameter Reverb

Seseorang yang pernah mixing sebuah musik pasti akrab dengan yang namanya Reverb dan Delay. Kedua efek tersebut adalah dasar dari pembangunan ambience. Reverb didesain untuk meniru karakter gelombang sonic, yang meliputi tipe ruangan, ukuran, dan permukaan. Setelah melakukan beberapa pengaturan, anda akan dapat menentukan ukuran secara virtual dengan memanipulasi waktu decay.
Ada beberapa cara untuk menghaluskan ambience. Salah satunya adalah dengan mengurangi waktu decay dari tambahan reverb. Dalam software mixing, ada beberapa preset dalam efek reverb. Preset seperti church, large plates, atau concert hall, rata-rata mempunyai waktu decay 3 sampai 4 detik. Preset-preset tersebut merupakan pilihan terbaik jika anda ingin mencapai ambience yang halus. Waktu decay dapat dikurangin menjadi 0,5 detik, dan ditambahkan predelay menjadi 100 ms atau lebih untuk membuat suara yang luas tanpa menjadi basah.
Kontrol EQ juga terdapat di banyak reverb. Beberapa prosesor tetap memecah kemampuan EQ, bisa dengan menggunakan filter lowpass untuk mengurangi frekuensi tinggi di dalam ambience yang bisa membuat track yang noise menjadi berkurang. Misalnya, anda memotong high dari reverb di atas track gitar akustik, anda akan menekan suara decitan jari dengan halus. Mungkin Kontrol EQ yang tidak terlalu bright seperti ini bisa jadi pilihan yang lebih baik untuk track snare drum, yang mempunyai banyak kebocoran suara hi-hat. Di sisi lain, menambahkan high, menguatkan reverb, dapat meningkatkan dampak dari Reverb tersebut.
Anda dapat menghemat pemakaian CPU anda karena plugin seperti DAW Environment dapat memakan kemampuan CPU anda secara signifikan. Salah satu cara untuk menghemat pemakaian CPU adalah dengan membuat reverb ke dalam bus dan mengirim banyak track di dalam plugin yang sama. Cara ini lebih baik dibanding menggunakan insert tersendiri yang memerlukan contoh dari plugin setiap track, atau anda dapat mem bounce track ke dalam hard disk.
Cara lainnya adalah membuat efek stereo yang unik dengan menggunakan dua contoh power-efficient mono reverb plugin. Efek tersebut bekerja dengan prosesor hardware, dimulai dengan tiap sisi dari stereo return diatur dalam patch yang sama, untuk kemudian dimodifikasi satu sisi. Anda dapat membunyikan reverb seolah-olah bergerak melintasi spektrum stereo dengan penambahan predelay dalam jumlah besar. Ketika anda memilih waktu predelay yang mensinkronisasi tempo lagu, anda akan bisa membuat ambience yang berdenyut mengikuti beat.

Menghitung Waktu Delay

Anda dapat mensinkronisasi waktu delay dengan tempo lagu, dengan menghitung sendiri waktu delay sesuai dengan tempo lagu. Sebenarnya bisa saja anda menghitung waktu delay secara otomatis menggunakan plugin, tetapi terkadang anda perlu untuk mengitungnya sendiri ketika hardware lagu anda direkam ke dalam DAW. Saat musik live, anda dapat memutar knob delay di saat yang tepat untuk mengirim Phrase. Dalam mixing studio, ada cara yang lebih akurat untuk menghitung waktu delay di waktu yang tepat, dengan menggunakan DAW Environment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda disini!!