April 11, 2009

Paranoia, Merasa Diri Hebat



Paranoia merupakan penyakit "gila kebesaran" atau gila "menuduh orang". Diantara ciri-ciri penyakit ini adalah delusi yaitu satu pikiran salah yang menguasai pikiran orang yang diserangnya. Delusi beerbeda bentuk dan macamnya sesuai dengan suasana dan kepribadian penderita, sebagaimana dirinci dalam www.refleksiteraphy.com sbb:
  • Penderita punya suatu pendapat atau keyakinan yang salah, segala perhatiannya ditujukan kesana. satu itu pula yang menjadi buah tuturnya sehingga setiap orang yang di temuinya akan diyakinkannya pula akan kebenaran pendapatnya itu. Misalnya, ada seorang suami yang menyangka bahwa istrinya berniat jahat meracuninya. Maka, ia selalu menghindar makan dirumah karena takut akan terkena racun itu
  • Penderita mesara bahwa ada orang jahat kepadanya dan selalu berusaha untuk menjatuhkannya atau menganiayanya.
  • Penderita merasa bahwa dirinya orang besar, hebat tidak ada bandingannya. Delusi atau pikiran salah yang dirasakan oleh penderita sangat menguasainya dan tak bisa hilang. Kecuali itu, jalan pikirannya terlihat teratur dan tetap. Pada permulaan orang menyangka bahwa pikirannya itu logis dan benar. Biasanya orang yang diserang paranoia itu cerdas, ingatanya kuat emosinya kelihatan berimbang dan cocok dengan pikirannya. hanya ia punya suatu kepercayaan salah, sehingga perhatian dan perkataannya selalu dikendalikan oleh pikirannya yang salah itu.
Kelakuan Paraniod
Sebenarnya harus dibedakan antara penyakit jiwa paranoia sungguh-sungguh dengan kelakuan paranoid. kelakuan paranoid yang juga abnormal juga diantaranya sbb:
  • Terlihat dalam segala tindakannya bahwa ia egois, keras kepala dan sangat keras pendirian dan pendapatnya.
  • Tidak mau mengakui kesalahannya atau kekurangannya, selalu melempar kesalahan pada orang lain, dan segala kegagalannya disangkannya akibat dari campur tanggan orang lain.
  • Ia berkeyakinan bahwa dirinya punya kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Ia merasa diri berasal dari keturuna yang jauh lebih baik dari orang lain dan merasa setiap orang iri, dengki dan takut kepadanya.
  • Dalam perssaudaraan, ia tida setia. Orang yang tadi sangat dicintainya akan dapat berubah menjadi orang yang sangat dibencinya oleh sebab-sebab yang remeh saja.
Gembira Dan Sedih
Ada juga penyakit jiwa yang tergolong manicdepresive. Penderita mengalami rasa besar atau gembira yang kemudian menjadi sedih atau tertekan. Dalam tindakannya, penderita terlihat selalu aktif. tidak kenal payah, suka menguasai pembicaraan, pantang ditegur perkataan maupun perbuatannya, tidak tahan mendengar kecaman terhadap dirinya. Biasanya juag, suka mencampuri urusan orang lain.
Dalam kasus yang lebih berat, penderita biasanya diserang delusi-delusi pada waktu-waktu tertentu, sehinnga sikar baginya untuk melakukan perkerjaan dengan teratur. Penderita mengungkapkan rasa gembira dan bahagianya secara berlebihan, namun kadang-kadang diserang lamunan yang dalam sekali sehingga tida dapat membedakan tempat, waktu dan orang disekelilingnya.
dalam kasus yang sangat berat, penderita kadang-kadang membahayakan dirinya sendiri dan munkin orang lain dalam sikap dan perbuatannya. Penyakit inni juga dikatakan "gila kuma-kumatan" karena penderita berubah-ubah dari rasa gembira yang berlebihan , sudah itu bisa menurun menjadi sedih, muram dan tidak berdaya.
Yang khusus, ada jenis malancholia. Penderita terlihat muram, sedih dan putus asa. Ia merasa diserang oleh berbagai macam penyakit yang tak bisa sembuh, atau merasa berbuat dosa yang tak munkin diampuni lagi. kadang-kadang ia menyakiti dirinya sendiri. Penderita "kelas ringan" sering mengeluh nasibnya tidak baik dan meras tidak ada harapan lagi. Dan penderita "kelas berat" menjauhkan dirinya dari masyarakat.

PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda disini!!