Oktober 27, 2012

Meyer Berhasil Uji Desain Subwoofer Unik cardioid

Meyer Sound baru saja menyelesaikan pengujian awal dari subwoofer self-powered revolusioner yang menunjukkan kontrol arah belum pernah terjadi sebelumnya dari frekuensi di bawah 150 Hz. Dilakukan di luar ruangan di markas Berkeley Meyer, tes jelas menetapkan kelayakan konsep dan menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan akhir. Meyer baru PSW-6 subwoofer akan diperkenalkan di akhir musim semi tahun ini.  The PSW-6 adalah frekuensi pertama sistem loudspeaker rendah untuk berhasil menerapkan prinsip-prinsip yang sama akustik dasar yang digunakan dalam cardioid (uni-directional) mikrofon. Desain cardioid efektif memperkuat suara diproyeksikan keluar dari depan kabinet sementara suara secara drastis membatasi dipancarkan ke belakang.

The PSW-6 akan berfungsi sebagai pelengkap yang ideal untuk MSL-6, berbagai sistem self-powered penuh diperkenalkan oleh Meyer Suara pada bulan September 1997. Kedua sistem yang dioptimalkan untuk konfigurasi tersusun dalam skala besar sistem suara konser penguatan. Spesifikasi awal dasar untuk PSW-6 termasuk respon frekuensi 25-125 Hz dan output SPL puncak 142 dB pada 1 meter.

The PSW-6: "Sebuah mikrofon cardioid secara terbalik"

Namun, aspek yang paling luar biasa dari sistem baru ini adalah rasio depan-to-back dari 15 db dengan pola kontrol sangat ketat, seperti yang terlihat dalam diagram yang menyertainya.

"Pada dasarnya, PSW-6 bekerja seperti mikrofon cardioid secara terbalik," ujar pendiri Meyer Sound dan presiden, John Meyer. "Sulit untuk mengambil sebuah prinsip yang bekerja dengan sebuah kapsul tunggal, kecil dan menerapkannya ke lemari, besar multi-driver speaker Anda harus memastikan pola Anda simetris., Sehingga hasilnya sama pada horisontal, vertikal dan diagonal kapak. "

PSW-6 Awal Spesifikasi

The PSW-6 menggabungkan dua 18-inci dan 15-inci empat transduser dalam lemari berbentuk baji: empat menghadap ke depan dan dua ke arah belakang untuk menciptakan pola cardioid. Kabinet bertulang memiliki dimensi eksterior yang sama dengan MSL-6, dan rumah-rumah empat 650-watt power amplifier bersama dengan elektronik proprietary yang dibutuhkan untuk menciptakan efek directional cardioid.

Dalam mikrofon cardioid, karakteristik arah yang diinginkan adalah hasil dari perbedaan fase akustik diciptakan ketika suara mengambil dua jalur terpisah untuk mencapai diafragma kapsul. (Suara dari depan mikrofon pergi langsung ke depan diafragma, sementara suara dari belakang tertunda oleh port dan tiba keluar dari fase, sehingga memperkuat suara dari depan dan membatalkan mereka dari belakang).

Prinsipnya sama dengan PSW-6, hanya secara terbalik, dan penundaan yang dibuat secara elektronik daripada akustik. Manfaat utama diwujudkan dengan desain cardioid PSW-6 adalah pola, terkontrol sangat terarah dengan depan ke belakang rasio yang tidak dapat dicapai dengan desain konvensional. Selain itu, ini tingkat pengontrolan dicapai tanpa mengorbankan energi dalam band reproduksi kritis, seperti yang sering terjadi dengan desain bipolar subwoofer.

"Prinsip di balik sistem loudspeaker cardioid sangat mudah," komentar Meyer, "tapi membuatnya bekerja secara efektif adalah proposisi sangat sulit Anda harus mendapatkan semua elemen tepat seimbang, dan semua jarak tepat.. Anda harus menemukan yang tepat Kombinasi geometri fisik dan sistem elektronik, dan Anda harus memastikan energi yang seimbang yang sama keluar pada sumbu horisontal dan vertikal Semua elemen harus bekerja sama koheren dalam tiga-dimensi ruang.. "

Mapp Software Memecahkan Dilema Pengujian

Pengembangan PSW-6 menimbulkan masalah yang sangat rumit karena kesulitan pengujian pola loudspeaker dispersi pada frekuensi sangat rendah. Meyer Suara memiliki ruang 100 Hz anechoic yang telah terbukti penting dalam desain dan pengujian sistem menengah dan frekuensi tinggi ditingkatkan. Tapi untuk frekuensi rendah, besar, bebas-medan area pengujian diperlukan - yang pasti melibatkan memakan waktu logistik, terutama selama musim dingin hujan California Utara.

Untungnya, baru Meyer Sound Multi-purpose Prediksi Program Acoustical (Mapp) - saat ini dalam pengujian Alpha dan berfungsi sebagai alat penelitian di-rumah - yang tersedia untuk parameter kinerja model selama tahap-tahap perkembangan dari PSW-6. Sebagai diagram yang menyertainya menunjukkan, Mapp digunakan untuk memprediksi PSW-6 perilaku directional baik sebagai lemari tunggal dan konfigurasi array yang beragam.

Awal bebas tes lapangan telah menunjukkan prediksi Mapp memegang ke dalam + / -2 dB kinerja aktual, yang merupakan akurasi jauh lebih baik daripada yang ditawarkan oleh program serupa sekarang di pasar.

"Melihat" Tingkat Suara Tekanan dengan Mapp

John Meyer sangat antusias tentang kemampuan Mapp untuk menampilkan karakteristik loudspeaker directional sebagai plot tekanan linear, daripada plot kutub logaritmik biasanya digunakan untuk mendefinisikan pola dispersi loudspeaker.

"Ini plot tekanan Mapp mirip dengan peta cuaca isobar atau peta topografi," catatan dia. "Karena mereka linear, mereka memungkinkan Anda untuk dengan mudah memvisualisasikan kinerja pembicara dalam ruang akustik yang sebenarnya Anda bahkan dapat menempatkan plot tekanan turun sebagai overlay pada cetak biru bitmapped dari ruang pertunjukan, atur skala untuk mencocokkan,. Dan kemudian melihat tingkat tekanan suara yang sebenarnya di setiap lokasi. "

Tingkat tekanan suara di Mapp dapat ditampilkan sebagai garis atau lulus skala abu-abu, dengan gradasi sehalus 1dB. Paket perangkat lunak Mapp menggunakan Autodesk AutoCAD software OEM sebagai platform pengembangan. Selain desain loudspeaker, aplikasi Mapp termasuk prediksi interaksi antara pengeras suara tersusun, menyempurnakan desain kompleks sistem audio untuk mengakomodasi lingkungan akustik yang spesifik, dan desain akustik ruang arsitektur seperti ruang konser dan studio rekaman.

Februari 1998


http://www.meyersound.com/news/1998/psw-6_test/ 

April 06, 2011

EQUALIZER

 Equalizer secara umum dapat dibagi dua, yaitu graphic dan parametric. Graphical EQ banyak dipakai pada Equalizer rumahan, sedangkan yang banyak kita pakai dalam dunia audio engineering adalah parametric EQ.

Parametric EQ memiliki tiga buah parameter yang dapat disetel yaitu:

  • Center frequency : Frequency tengah yang ingin anda cut / boost

  • Gain : jumlah cut / boost dalam satuan dB

  • Q Factor : Lebar atau sempit nya bandwith dari frequency yang di cut / boost

Q factor: semakin tinggi angka nya, semakin sempit frequency yang terkena. Semakin rendah Q nya, semakin lebar frequency yang kena.

               Selain Bell Shape EQ yang dapat kita tentukan Q nya, kita mengenal juga yang namanya Shelving EQ. Pada shelving EQ, bandwith dan center frequency tidak lagi relevan. Sebagai ganti nya f di deskripsikan sebagai cut-off frequency, dan g adalah slope nya.

Low Shelf EQ: Semua frequency dibawah f yang kita tentukan akan terkena boost / cut

High Shelf EQ: Semua frequency diatas f yang kita tentukan akan terkena boost / cut

High Pass EQ: Semua frequency dibawah f yang kita tentukan akan dipotong / dibuang.

Low Pass EQ: Semua frequency diatas f yang kita tentukan akan dipotong / dibuang.

EQ sebaiknya digunakan sesudah proses tracking. Artinya, pada saat merekam suatu suara, baik itu vocal, atau gitar, dianjurkan untuk tidak meng EQ nya terlebih dahulu. Biasakanlah untuk mencari sound yang terbaik pada saat merekam. Mungkin dengan merubah letak microphone, mengganti microphone nya, atau alat musik nya. Yang harus diingat, anda tak dapat mem boost/cut apa yang tidak ada dari awal nya.

Low Cut Filter: Digunakan ketika merekam vocal dengan jarak dekat. Karena ada nya proximity Effect, juga menjaga getaran2 spt dari kaki, AC, dll nya.

Apabila anda terpaksa meng EQ lebih dari 9 dB, apabila mungkin, cobalah untuk merubah posisi microphone atau men tune alat musik anda untuk mendapatkan sound yang diinginkan.Apabila anda kebagian job mixing sementara orang lain yang men track nya, maka anda mau tak mau terpaksa menggunakan EQ. Dalam hal inicobalah untuk menghindari penggunaan lebih dari 9 dB. Penggunaan EQ, terutama saat mem boost nya, memiliki efek samping yaitu phase shifting. Lebih baik utk meng cut, karena efek samping nya tidak sebesar mem boost.

Gunakan "cut" utk menghilangkan frequency yg bermasalah atau membuat sound menjadi lebih baik. Gunakan "boost" utk merubah warna dari sound.

          Natural EQ

Asli nya di alam, frequency yang ber energy rendah adalah high frequency. Jadi nya pada jarak yang jauh, yang pertama kali hilang adalah high frequency nya. Sebagai contoh: Apabila kita mendengar suara drum dari ruangan sebelah, suara kick drum ( low frequency )dapat menembus tembok karena memiliki energy lebih dibandingkan dengan suara cymbal ( High Frequency ). Teori ini kita pergunakan sewaktu mixing dan ingin membuat beberapa instrument terdengar lebih jauh.

           Penggunaan EQ

Penggunaan EQ sebenarnya dapat menurunkan kualitas dari sound. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk mencari sound yang diinginkan dari awal nya. Ingatlah bahwa anda tak dapat meng-cut atau boost frequency yang tidak ada dari awal nya. Sebagai contoh, apabila seseorang menaruh bantal diantara beater kick drum dan microphone, maka bagaimanapun anda mem-boost atau meng-cut frequency, maka tetap tak akan mendapatkan sound yang diinginkan.

Jangan meng EQ instrument utk menjadikan nya terdengar enak dalam solo, tetapi bagaimana membuat instrument itu terdengar baik di dalam mix. Contoh nya: Full Range gitar solo terdengar enak waktu solo, tapi mungkin akan menabrak instrument lain nya dalam mix.

                EQ biasa digunakan untuk:

  • Merubah warna dari sound

  • Memisahkan dua instrument yang frequency nya bertabrakan

  • Menyingkirkan frequency kotor yang mengganggu

  • Mastering

Frequency dapat dibagi atas:

  • Very Low yaitu dari sekitar 80 Hz kebawah

  • Low sekitar 80 Hz - 350 Hz

  • Low Midrange sekitar 350 Hz - 2 kHz

  • High Midrange sekitar 2 kHz - 6 kHz

  • High yaitu sekitar 6 kHz keatas

Penggunaan EQ untuk pemula:

  • G nya tidak melebihi 9 dB

  • Q nya berkisar sekitar 1.5

  • Frequency dibawah 150 Hz gunakan Low Shelf EQ

  • Frequency diatas 8 kHz gunakan High Shelf EQ

Apabila mungkin cobalah untuk mixing tanpa mempergunakan terlalu banyak EQ. Selain lebih hemat waktu, juga sound yang dihasilkan akan jauh terdengar lebih natural. Cobalah untuk terlebih dulu mixing sebaik-baik nya dengan hanya mengatur volume fader dan reverb. Mungkin sekali anda akan merasakan hasil yang natural dan terbuka (lebar).